Menguji dan mencobai adalah kata yang sepadan. Apabila motivasi dibubuhkan pada subyek pelaku maka hasil yang mereka harapkan tentu saja berbeda.
Tuhan bermaksud merendahkan hati kita dan menguji untuk mengetahui apa yang ada dalam hati kita, apakah kita berpegang teguh pada ketetapan-Nya atau tidak.
Dia hendak memberikan tempat yang baik, yaitu tanah perjanjian. Di Kitab Ulangan gambaran mengenai tanah perjanjian diberikan kepada kita beserta peringatan untuk kita indahkan.
~.~
Ulangan 8:7-20 [Deuteronomy 8:7-20]
7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung; [Deuteronomy 8:7]
8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya; [Deuteronomy 8:8]
9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga. [Deuteronomy 8:9]
10 Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu. [Deuteronomy 8:10]
11 Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; [Deuteronomy 8:11]
12 dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya, [Deuteronomy 8:12]
13 dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak, [Deuteronomy 8:13]
14 jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, [Deuteronomy 8:14]
15 dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras, [Deuteronomy 8:15]
16 dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya. [Deuteronomy 8:16]
17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. [Deuteronomy 8:17]
18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini. [Deuteronomy 8:18]
19 Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa; [Deuteronomy 8:19]
20 seperti bangsa-bangsa, yang dibinasakan TUHAN di hadapanmu, kamupun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu." [Deuteronomy 8:20]
~.~
Sedangkan Iblis berkeinginan menarik kita jatuh ke dalam dosa. Bisa jadi ia pengin punya banyak teman di neraka, atau mungkin ia lagi mencari banyak pengikut berhubung sekarang ia masih kalah jumlah dibandingkan tentara Allah. Untuk menyamakannya ia masih perlu pengikut sebanyak 1/2 malaikat di surga sekarang.
Jadi apabila kita dicobai untuk berbuat dosa, itu datangnya bukan dari Allah. Kitab Yakobus menyatakannya dengan jelas. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. (Yak.1:13 | James 1:3)
Ayat berikutnya menerangkan bahwa kita pun dicobai oleh keinginan sendiri.
Yak.1:14, 15 [ James 1:14-15]
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Terhadap tiga hal inilah: keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup dahulu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dan terhadap ketiga hal itu pula Yesus menang atas pencobaan Iblis (Lih. Kej. 3 | Genesis 3, Mat. 4 | Matthew 4, 1 Yoh.2:16 | 1 John 2:16).
Karena Dia telah menang atas pencobaan, maka Dia sanggup menolong kita apabila kita sedang menghadapi pencobaan (Ibr.2:18 | Hebrew 2:18). Kita perlu rendah hati dan menjaga mulut seperti dituliskan: Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.(1 Sam.2:3 | 1 Samuel 2:3). Daripada kata-kata tak karuan keluar dari mulut, lebih baik kita berjaga-jaga dan berdoa supaya jangan jatuh ke dalam pencobaan (Mat. 6:13 | Matthew 6:13). Tentu saja kita tak boleh melupakan Firman Allah, sebaliknya benih Firman itu harus memperoleh tanah yang baik di dalam hati kita. Bila tidak demikian, pada masa pencobaan orang bisa murtad karenanya (Luk.8:13 | Luke 8:13).
Ingat juga bahwa: Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Kor. 10:13 | 1 Cor. 10:13)
Karena itu, seperti nasihat penulis Kitab Yakubus, kita perlu menganggapnya sebagai seuatu kebahagiaan apabila kita jatuh ke dalam berbagai pencobaan. Bertahanlah. Kalahkan pencobaan, upahmu menanti.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yak.1:12 | James 1:12)
Sebelum jatuh ke dalam berbagai pencobaan berdoalah begini: ...janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat...(Mat. 6:13 | Matthew 6:13)
Semoga lulus!***