Monday, June 01, 2009

Daftar karunia-karunia Roh Kudus

Di 1 Kor.12:8-10 Paulus menuliskan daftar karunia-karunia Roh Kudus antara lain: 1) karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, 2) karunia berkata-kata dengan pengetahuan, 3) iman, 4) karunia untuk menyembuhkan, 5) kuasa untuk mengadakan mujizat, 6) karunia untuk bernubuat, 7) karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, 8) karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, 9) karunia untuk menafsirkan bahasa roh.

Daftar karunia Roh Kudus lain yang lebih 'down to earth' bisa kita baca pada Roma 12:6-8 antara lain karunia untuk melayani, karunia untuk mengajar, karunia untuk menasihati, karunia untuk memberi, karunia untuk memimpin, karunia untuk menunjukkan kemurahan.

Jawatan pelayanan, yang juga bisa dipandang sebagai karunia {Dia yang memberikannya untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pembangunan tubuh Kristus - Ef.4:11,12}, antara lain rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita injil, gembala-gembala, dan pengajar-pengajar.

Dalam pesannya untuk jemaat di Korintus, Paulus menginginkan supaya kita mengetahui kebenarannya (1 Kor.12:1),  yaitu bahwa semua karunia Roh Kudus di atas dimaksudkan untuk pembangunan tubuh Kristus, dan bukan untuk menimbulkan perpecahan (1 Kor.12:7, 25).

Terhadap jemaat Korintus yang getol mengejar karunia-karunia Roh Kudus, ia menegaskan lagi,"Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat (1 Kor.14:12." Karena itulah Paulus menunjukkan jalan yang lebih utama lagi, yaitu kasih (1 Kor.12:31, 1 Kor.13).

Nasehat Paulus supaya kita mengejar karunia-karunia yang utama, terlebih lagi kasih itu (1 Kor.14:1). Bukti bahwa kita sudah bertobat dan menerima keselamatan tidaklah dilihat dari demonstrasi karunia-karunia Roh Kudus, tetapi dari ketaatan kita melakukan perintah Kristus, Sang Komandan kita (1 Yoh.4; 1 Yoh 5:1,2).

Mengenai Bahasa Roh

Bahasa roh adalah penting untuk membangun diri sendiri (1 Kor.14:4) karena kata-kata itu, asalnya dari roh kita (1 Kor. 14:14), bukan ditujukan kepada manusia, tetapi kepada Allah (1 Kor.14:2). Kalau kita berbahasa roh, maka haruslah kita juga berdoa kepada Allah dan minta supaya kita diberi karunia untuk menafsirkannya (1 Kor.14:13) dan di tengah jemaat, meskipun Paulus melebihi jemaat Korintus dalam berbahasa roh, ia lebih suka memakai kata-kata yang dapat dimengerti (1 Kor.14:18,19). Bagian terakhir dari pasal 14, nasehatnya ialah supaya kita memperoleh karunia untuk bernubuat dan " janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh" asal "...segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur" (1 Kor.14,39,40). ***

No comments: