Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. (Mat 4:19,20)
Begitulah cerita bagaimana mereka menjadi murid-murid Yesus.
Berbeda dengan anggapan beberapa orang yang menempatkan agama sebagai pengetahuan dan mengandalkan intelektualitas mereka, atau beberapa orang yang menyangka bahwa agama haruslah melibatkan perasaan langsung dengan Allah dan perasaannya itulah sebagai kuda-kuda mereka, atau mereka yang menganggap agama sebagai panutan moral belaka, mengikut Yesus Kristus melibatkan diri seseorang seutuhnya.
Mengikut Yesus Kristus bukanlah sekadar memeluk agama. Biasanya kalau orang tua anda beragama Kristen, maka anda pun memeluk agama Kristen. Mengikut Yesus Kristus bukan memeluk agama semacam ini. Dia, pertama-tama, menginginkan hati kita sepenuhnya. Mengapa? ...karena dari situlah terpancar kehidupan (Ams.4:23). Dan Firman yang sering kita dengar di gereja inilah hasrat-Nya:
..."Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat.22:37-39).
Kalau untuk menjaga kemurnian perut perlu 100% halal, untuk mengikut Yesus Kristus pun perlu 100% diri kita. Mari kita layani Dia, Tuhan dari segala tuhan dan Raja dari segala raja, dengan milik terbaik kita: 100% untuk Yesus!***
No comments:
Post a Comment