Monday, June 08, 2009

Kemuliaan Perjanjian Baru

Lebih dari enam ratus tahun setelah ratifikasi perjanjian yang diadakan Allah dengan Bangsa Israel melalui perantaraan Musa di kaki Gunung Sinai (Kel.24:4-8), Yeremia menubuatkan tentang akan adanya perjanjian baru (Yer. 31:31-34). Pokok perjanjiannya sama,"I will be your God, and you shall be my people," tetapi kemuliaan yang menyertai perjanjian baru itu lebih besar dibandingkan dengan kemuliaan perjanjian lama.

Pada perjanjian lama, kehendak Allah dinyatakan secara jelas kepada umat Israel, tetapi tanpa impartasi kuasa untuk menjalankannya. Akibatnya mereka berulang kali melanggar perjanjian itu. Lain halnya dengan perjanjian baru, di bawah perjanjian ini, tidak hanya keinginan, tetapi juga kekuatan untuk melakukan kehendak Allah diberikan kepada umat-Nya: Dia sendiri yang akan menaruh hukum-Nya dalam akal budi dan menuliskannya dalam hati mereka.

Darah binatang dipakai untuk mengesahkan perjanjian lama (Ibr. 9:18-20), sedangkan darah Kristus mengesahkan perjanjian baru. Penulis kitab Ibrani tentu saja tidak membiarkan pembacanya ragu bahwa perjanjian baru ini telah diadakan pada masa kini (Ibr. 8:13). Karena itu tidak perlu kita menyembelih kambing domba untuk mengesahkan perjanjian yang telah usang. Lain halnya kalau mau mengadakan pesta. Dalam mengesahkan perjanjian baru, darah Kristus tidak sekadar menyucikan bagian luar dari segala kenajisan, tetapi juga membersihkan bagian dalam: membuang hati nurani yang jahat.

Inilah nasihat dari penulis kitab Ibrani (Ibr. 10:22-25):

22. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
23. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
24. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Juga nasihat ini (Ibr. 10:35-39):

35. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
37. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
38. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
39. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Perjanjian baru di dalam Kristus sungguh mulia dan penuh anugerah. Janganlah disia-siakan!***

No comments: