Mengapa pusing dengan perdebatan hal-hal yang tidak penting? i.e. boleh vs. tidak boleh, tumbang vs. tidak tumbang etc.
Paulus memberikan kita peringatan melalui surat yang ditulisnya untuk jemaat di Filipi bahwa memang: Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. (Flp.1:15)
Yang lebih menarik dari peringatan itu adalah sikapnya (lihat ay.18): "Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita..."
Secara pribadi, hidup Paulus adalah untuk Yesus Kristus. Dan semestinya kita meneladaninya. Kutipan ayat di bawah ini menyatakan isi hati Paulus itu:
Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Flp.1:20-21)
Dan ketika ia melayani jemaat, inilah keinginannya:
1) jemaat makin maju, dan bersukacita dalam iman (ay. 25)
2) kemegahan jemaat di dalam Kristus makin bertambah (ay.26)
Sehingga tidak akan ada bedanya apabila ia tengah tinggal bersama mereka, ataupun ia tidak sedang di situ, hidup jemaat senantiasa berpadanan dengan Injil: mereka berdiri teguh dalam satu roh, dan sehati sejiwa penuh keberanian berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil (ay.27, 28). Bahkan seandainya kita harus menderita untuk Kristus, itu merupakan suatu karunia (ay.29).
Setuju? ***
No comments:
Post a Comment